Friday 23 December 2016

Iba Karena Nenek Hidup Sendirian, Balasan Mahasiswi Ini Bikin Terenyuh dan Berurai Air Mata!

Kisah menyentuh datang dari mahasiswi berusia 20 tahun. Dia membuat keputusan dengan merawat dan membawa neneknya untuk tinggal di kamar kos yang lokasinya tak jauh dari universitasnya.

Gadis bernama Liu Lin berkuliah di Universitas Chengdu, Sinchuan, China. Keputusan untuk merawat neneknya di kamar kos tersebut lantaran keluarganya mengalami kemalangan yang menyedihkan pada tahun lalu.

Pada Maret 2016 nenek Liu mengalami patah kaki. Sebulan sesudahnya, ayahnya meninggal dunia karena sakit. Sedih dengan peristiwa itu, sang ibu mengalami depresi.

Alhasil, tak ada seorang anggota keluarga yang dapat merawat nenek berusia 93 tahun itu. Dengan keputusan yang bulat, Liu akhirnya mulai merawat neneknya pada Agustus 2016.

” Saya dibesarkan oleh nenek saya, sekarang giliran saya. Dan saya tidak punya pilihan lain. Tidak ada orang lain yang bisa merawatnya,” kata Liu kepada Shangaiist.

Di dalam kamar kos sederhana, kedua cucu dan nenek itu tinggal dengan fasilitas dua tempat tidur, lemari, dan dua buah meja belajar. Dalam sebulan, mereka dikenai biaya ruangan 600 yuan, setara Rp1,1 juta.

Untungnya, biaya itu dapat teratasi. Sebab, adik lelaki Liu, yang juga bekerja di Chengdu, rela memberikan sebagian gajinya yang sebesar 2.000 yuan, setara Rp3,8 juta.

Liu harus membagi waktu kuliah dan merawat neneknya. Setiap hari, dia harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan bagi kakeknya. Setelah berkuliah, dia kembali bergegas pulang untuk menyiapkan makan siang bertekstur lembut untuk nenek ompong tersebut.


” Camilan favorit saya nenek yang sosis dan marshmallow,” kata dia.

Selain merawat sang nenek, Liu juga menghibur neneknya dengan beberapa film favorit. Dia memutar beberapa film perang favorit sang nenek pada komputer saat dia kuliah. Selain film, Liu juga membeli kucing bernama Dang Dang untuk menemani neneknya.

Ketika cuaca hangat, Liu kerap membawa neneknya berjalan-jalan menggunakan roda keluar untuk menghirup udara segar. Meskipun merawat neneknya membutuhkan banyak energi dan waktu, Liu tetaplah siswi berpretasi.

” Liu adalah seorang mahasiswa yang sangat baik,” kata gurunya Zhang Na.

” Dia telah mengajukan program belajar sembari kerja ke universitas. Dia juga kerap berinisiatif membantu tugas bersih-bersih bagi guru.”

Kisah Liu telah menyentuh hati banyak orang di China. Beberapa orang telah menawarkan bantuan finansial kepada dia dan neneknya. Tetapi, Liu menolak sumbangan itu dengan sopan.

” Saya tak ingin mendapatkan uang secara cuma-cuma. Adikku bekerja dan memberikan penghasilannya untuk mendukung saya dan nenekku,” kata dia menambahkan ” saya memiliki pekerjaan paruh waktu di kampus untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kami bisa memperoleh uang dan kami tidak perlu bergantung pada orang lain.”

No comments:

Post a Comment